Diposting oleh
GORESAN PERADABAN
Begitu malam datang, aku keluar dari sarang yang tiap pagi hingga senja mengurungku dengan segenap resahku...
Menikmati sejumput sunyi yang ia bawa bersama angin darat yang berhembus...
Dan mencumbui setiap unsur hawa yang digandengnya..
Ragaku, kemudian memeluk malam dengan mesra...
Mendekapnya,,dan menghadang fajar megusirnya....
Malam adalah kawan bincangku, dikala tiap manusia terlelap ketika ia menjelang...
Ia selimut hariku, yang kurindu kehangatannya....
Ia cahaya kegelapanku, yang kuharap gemerlapnya...
Malam pun selalu berbaik htai mencipta teka-teki bagiku...
dengan segala misteri hitamnya langit...
Aku mengggilai malam yang mengijinkan mataku melihat batas dunia dengan segala kerlap-kerlipnya
Entah, aku tlah menjadi pemujanya ataukah hanya sekedar pengharap kemunculannya
Kemunculan malam yang menunjukkan padaku bahwa dedaunan pun bisa tersungkur, terlelap....
Membuat ku bisa melihat indah bunga kamboja merah muda yang terasing di gersangnya pelataran..
Kapankah kegilaan ini berakhir?
Ketika tak kutemukan pada malam, kegelisahan yang menyerang kala siang datang...
Saat ku tahu bahwa hanya malam yang bisa mendinginkan hatiku yang bergejolan karena ambisi...
Ketika kusadari hanya malam yang mampu menggelapkan ketakutanku...
Saat ku dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa hanya malam yang setia menjadi teman, kala ku terjaga tuk melenggak-lenggokkan penaku,, tuk sekedar memburaikan kelelahan jiwa...
hmmmm...hffff...
Kurasakan lagi angin yang berhembus deras menyapu wajah letihku
paragraf ini hanya sekedar intermezo...
karena ingin kulukiskan padamu..
begitu menyenangkannya aku terjaga saat malam..
karna angin pun setia menceritakan kisah hidupnya yang sepanjang masa...
Hingga akhirnya tersangkut di benak sebuah pertanyaan yang amat mempertanyakan kapankah
kegilaan ini akan berakhir.....
Krn aku akan jadi sangat gila,
kala tak bisa kutemui malam di hariku selanjutnya...
karena puzzle itu...belum kurangkai sempurna....
Surabaya,
lantai 3 kampus teknik informatika
28-04-2010
Diposting oleh
GORESAN PERADABAN
Kini
Surya tengah melebarkan telinganya
Mendengar suara genta sekolah pagi buta
Mendengar jejak kaki pengejar asan di setiap buldan
Mendengar derap para pelari menuju pondok winaya
Mendengar petuah para guru yang terpajan di muka para pencari pemuas pemikiran
Surya kini merentangkan tangan panjang cahayanya
Membumbungkan asan para penjual lampin
Tuk jadi majikan tinta dan membeli sebuah pena dengan sebatang aurum
Meraba harapan budak-budak tuk mengukir cita di dada
Kini, surya sedang membuka mata
Melihat manusia mengejar kejayaan di belantara kehidupan
Melihat para bocah yang mengejar azam
Melihat bisu tumbuhnya asa dalam dada tiap insan
Sang surya pun menjadi saksi
Bagi para pencari dan budak, bagi para penjual lampin
Bagi para papa dan gahara
Bagi perjuangan tanpa limit menuju kemahsyuran wiyana nusantara
Bagi generasi penerus Muhammad bin Salamah
Tuk merebahkan peribahasa tua “Indah kabar dari rupa”
Kemudian berlari dengan asan penuh di dada
Tuk membelalakkan dunia(yrz)
Diposting oleh
GORESAN PERADABAN
Kita,,
Bergerak,,,
Mencoba berproses secara rasional
Merekat, menyatu di tingginya emosi diri
Meredam bahana dalam setiap jumpa
Menyisik setiap derajat pikulan berat
Menghindar dari metamorfosis menjadi ranggas
Menghindar pula menjadi elemen kelas nomina
Kita,,
Bersirkulasi,,,
Menghancurkan hubungan sindikasi transendental
yang terbentuk karena tekanan
Merubah kongsi abstrak yang menjadi atmosfir
masyarakat semu yang kita cipta
Memberontak atas labelisasi kelabilan
Kita
Anjak Bersama,,,
Menjajakan perubahan paradigma di suatu wahana baru
yang kita berkecimpung didalamnya
Memuarakan generasi ke suatu masa
yang dipenuhi antonim ayat silam
Menghantarkannya menjadi eksponen di zamannya......
NB:
open KBBI
Diposting oleh
GORESAN PERADABAN
seringkali kita berpikir waktu adalah hal yg paling kejam dalam perjalanan ini. Waktu adalah sesosok yang berkepribadian ganda yang hadir di tengah kehidupan kita. Karena waktulah saat2 yg kita nanti itu tiba. dan karena waktulah saat2 yg kita benci itu hadir di tgh gelak tawa yang kita cipta saat bersama.
Meski kejam, namun kita tetap berterimakasih pada waktu krn tlah membuat saat yg sgt kita nantikan itu tiba.Saat dimana canda kita dimulai. saat yang mengikis bukit kerinduan kita. Saat yang membuat 2 duka mendalam itu tak lagi kita rasa tuk sejenak. Saat yang tercipta untuk merubah kita semua menjadi penuh senyum. saat-saat yang kehadirannya datang dari pengorbanan kita, yang kehadirannya membangunkan impian terpendam kita tuk slalu bersama.
Namun tiba2 waktu mendatangkan saat2 yg paling kita benci,,dan seketika itu kita pun mencabut ucapan terimakasih yg kita haturkan pada waktu. saat2 yg kita benci itu hadir ditengah gurau hangat yang kita cipta saat bersama. saat yg membuat kemarahan pada dri sendiri membuncah, saat menyedihkan yg membuat kita memenjarakan air mata dihadapan masing2, yang membuat kita kembali pada dunia kita masing2.Dunia diam kita. saat yang paling tak kita tunggu yang memicu kerinduan menjalar lagi di aliran darah kita, yang memicu tangis kita, yang memenuhi memori otak kita dengan kenangan2. Saat yang membuat hati kita-klo blh sedikit bermain kata dan meminjam istilah-hancur berkeping-keping, sakitnya tak tertahankan. Hingga kita sempat terpikir tuk tak pernah berharap akan kedatangan saat2 yang kita nanti, karena saat itu saat2 yg paling kita benci pun akan menyusul tuk mengingatkan bahwa ternyata 2 duka mendalam itu masih tertancap. saat yg membuatku bertanya apakah kita sama2 merasakan kedua saat itu ato hanya aku??(to be continued)
NB:
lyrics-->"please donk jangan lebay....."
ha3...
mf mb,,,msh to be continued ini...
Diposting oleh
GORESAN PERADABAN
Jelmaan baru dari ku bagimu
untaian kata yang ku mainkan untukmu
arus kedamaian yang coba ku kirim padamu
aliran rasa yang q terjemahkan untuk batinmu
kudapan pesona ikatan yang kusajikan
gerbang semesta yg kutembus untuk kau lewati
fatamorgana yg coba kuhilangkan dari hidupmu
keindahan taman gantung babylonia yang coba kuhadirkan pada imaji mu
agar hilang sedihmu
jendela yg kucipta agar cahaya matahri bisa masuk
kemudian membuatmu sprti gula pasir yg kan selalu berkilau
dan rajutan ode hangat yang ku tulis dengan tinta darahku
semua ini adalah ungkapan terima kasihku
karena kau selalu ada dalam setiap LANGKAHKU
yang kuharap nantinya akan menjadi "LANGKAH KITA"
NB:
teruntuk kawanku, di sudut ruang dan merasa sendirian.....
Diposting oleh
GORESAN PERADABAN
Ada yg lain
Ada yg lain selain aku,,sang empunya raga
yang mencoba menjadi supir dalam setiap jalan ku
yang mencoba menjadi raja yang memerintah ku
yang mencoba menjadi air yang memadamkan api ku
yang mencoba menjadi rotan pengikat kaki dan tanganku....
Ada yang lain
Ada yang lain selain aku,, sang empunya raga
yang sepertinya ingin merebut kekuasaan ku atas diriku sendiri
yang sepertinya ingin berebut jabatanku sebagai sang empunya raga
yang bahkan hampir berhasil memerintahkan kelopak mata ku untuk tak pernah terbuka
Yang lain ini
yang seringkali membuatku diam
yang acapkali membuatku bisu atas kebangsatan
yang seringkali melemahkan baja hatiku
Yang lain itu...
yang kutakutkan
mampu mengubah "kata ku"
Yang lain itu
"TAKUT"
Diposting oleh
GORESAN PERADABAN
Setiap orang selalu berjibaku dengan kata-kata
seorang kawan dalam sajak tidurnya menulis:
Kita berjumpa di ruang kata-kata
kita melihat dengan kata-kata
kita mendengar dengan kata-kata
kita berencana dengan kata-kata
kita berkata-kata dengan kata-kata
Ya,,,untaian kata yang mengena, yang membuat aku berpikir....
sebegitu pentingkah kata-kata?
hingga kita harus menguntainya agar penuh makna?
tak bisa kah kita tinggalkan saja dia?
"Tak bisa"
seorang kawan lgsung menyerobot menjawab tanpa prolog,,ketika ku utarakan pertanyaan itu dengan lirih
"Kenapa??"
tanyaku...
"Kau takkan bisa bertahan hidup jika tak bergulat dengan kata-kata."
ya,,takkan bisa hidup jika aku tak bergulat dengan kata-kata
bahkan aku tak bisa berperang tanpa kata2
"Ilmu retorika hitler, Muso, atau soekarno pun tak lepas dr kata2"
"hu um.... Tapi bagaimana jika kata2 kita menjadi pedang pembunuh??"
"Memang itulah gunanya kata2...it's a killer", jawabnya.
"Peradaban baru dibangun melalui kata2 yang diuntai dalam sebuah pidato indah yang membuai para pejuang, yg melambungkan mereka ke lembar sejarah mereka yang baru..",lanjutnya.
"Ia adalah pembunuh ampuh para peradaban...", sambungnya..
dan aku masih mendengarkan dengan telinga yang sedikit kugerak-gerakkan.
"Namun tanpanya,, peradaban baru yang sedang kita perjuangkan ini tak kan pernah ada, kecuali hanya suatu keajaiban dari Tuhan.", tambahnya sambil kulihat bibirnya tersungging 2mm ke k kanan atas...
Dan ku balas dengan menyunggingkan bibirku 2,1 mm k kiri atas...
"Berkata-katalah kawan....."