http://www.index-of-mp3.com/download-file.php?src=iw&name=Betapa&link=Betapa__2.html

gresek-gresek

Mengenai Saya

Foto saya
surabaya, jatim
hmmmmmmmmmm susah!!!

kawan-kawan

Pengikut

Label

ARCHIVES

shoutbox


ShoutMix chat widget

RINDU

Diposting oleh GORESAN PERADABAN

Baru saja...sekitar sepuluh menit yang lalu...membaca tulisan kawan berjudul "AKU RINDU"...
Dan sekarang saya pun sedang merasakan. Tapi bukan pada hal yang sama dengan kawan saya. Saya sangat rindu menulis. Tapi tak tahu ingin menulis apa. Yang tersetting di jari hanya bagaimana menulis code C++. sungguh rindu rasanya menguntai kata menjadi kalung yang indah... doakan semoga program yang di deadline jam 9 malam ini bisa selesai...

@LAB AJK
sungguh rindu menulis...

PENGGILA MALAM the story

Diposting oleh GORESAN PERADABAN

Dalam perjalanan menuju Apartemen Misaki, pukul 23.01, sungguh sangat sepi. Khas Osaka di malam hari. Mungkin rata-rata dua mobil saja yang melintasi jalan raya. Dan tak ada bunyi bising klaksonnya. Pertokoan mulai tutup, hanya yang berlabelkan logo “24hr” yang masih melek. Halte-halte bus terlihat sepi. Busnya pun sepi pula. Hanya ada kondektur, supir dan maksimal 3 penumpang yang duduk di bangku belakang. Meski gemerlap lampu Osaka memerahkan rona malam tetap saja seperti pekuburan tempat para manusia terbenam di sibuknya pekerjaan mereka. Hanya beberapa pasang muda-mudi yang terlihat berjalan di trotoar. Entah sedang apa mereka malam-malam begini.
Apakah memang seperti itu?”, gumamnya. Sungguh mengasyikkan jika memang seperti itu. Pikirnya. Sungguh menyenangkan malam hari di Osaka, jika memang seperti imajinasinya. Imajinasi seorang gadis belia yang tak pernah memejamkan mata saat gelap, seperi penjaga yang mengantar malam ke tidurnya. Ia adalah seorang penggila malam. Penikmat sejumput kesunyian yang di bawa malam. Pencumbu angin yang dingin. Yang selalu melukis angannya di langit hitam. Membayangkan bintang-bintang membentuk formasi serupa bunga sakura musim semi yang amat ingin dilihatnya.
Begini saja sudah cukup.”, gumamnya lagi. Amat cukup baginya telah bisa menghadirkan bayangan pohon sakura. Karna ia tahu, peluangnya hanya berkisar nol koma sekian persen untuk bisa menginjakkan kaki di Jepang. Negara empat musim yang ia kagumi. Kekaguman tak terhingga pada gunung Fuji yang dari gambar yang dilihatnya begitu indah dengan taburan salju di sekitar puncaknya. Kekaguman yang teramat, karena dalam pikirannya Jepang itu kiblat kecerdasan. Lambang produktifitas yang tinggi.
Huff…..” Ia menghela nafas panjang. Sedikit lelah mungkin dengan perjalanan menuju dimensi imajinasinya. Karenanya ia menjadi perindu kedatangan malam. Dimana tak ia temukan kegelisahan yang menyerang kala siang datang. Ia menjadi pendamba malam yang memberinya kehangatan. Yang mengijinkannya melihat batas dunia yang serba gemerlap.
Kukuruyuuuuuuuuukkkkkkk…………..
Sudah matikah semua kucing di desa ini, hingga masih ada ayam yang mengeluarkan suara cemprengnya?”, katanya sambil sedikit marah. Selalu saja begini. Selalu marah jika ia berpisah dengan malam, karena itu berarti kembali ke dunia nyata. Dunia tempat ia harus membuang imajinasinya.
Nama saya Budi.”,ia berkata pada seorang laki-laki yang tengah duduk di depannya.
Name sayaaa Buuudiiiii…” tiru laki-laki itu dengan logat inggris-afrikanya yang masih kental.
Apa kabar?”, katanya lagi.
Ap khabar?” , si lelaki terus meniru.
Hidup di sekitar wilayah kampus menjadi sebuah keuntungan tersendiri baginya. Apalagi kampus ternama, yang didatangi pelajar luar negri. Dengan berbekal sedikit ilmu bahasa inggris yang didapat sewaktu ia mengenyam bangku SMA, ia menjadi guru les bahasa Indonesia khusus bagi para pelajar luar negri. Maklumlah, jarang di daerahnya ditemui orang yang mau mengajarkan bahasa Indonesia pada pelajar manca. Karena memang para pelajar mancanegara itu kebanyakan lebih memilih belajar sendiri ketimbang mengeluarkan uang untuk les bahasa Indonesia. 100.000 rupiah perbulan. Tak lebih. Itu pendapatannya dari menjadi guru les bahasa Indoesia.
Hidup begini kok mau ke Jepang.” Pikirnya di suatu malam. Menurut ilmu statistika yang dipelajari para mahasiswa yang ngekos disekitar rumahnya, peluang itu teramat kecil. Tapi bukan berarti tak mungkin, karena harapan itu tetap ada. Ibaratnya selama persediaan memory masih ada, pointer linked list tak mungkin menunjuk NULL.
Ia letakkan kedua telapak tangannya di bawah kepalanya. Ia rebahkan tubuhnya di dipan yang sengaja ditaruh di halaman rumah kontrakannya yang sempit. Ia mencoba menembus lapisan langit malam yang hitam pekat. Meraba apa yang ada di baliknya. Tapi tak bisa.
Mungkin seperti ini.
Yah mungkin seperti itu sulitnya meramal apa yang terjadi esok hari. Ibaratnya syntax printf tak berjalan, membuat tak ada output yang muncul di console otaknya.
Riaaaaaaaaaaaannnggggg……………” panggil kawannya dari dalam rumah.
Cepatlah awak siap-siap.” Kata temannya dengan dialek Medan.
Yah menjadi perantau di Surabaya ternyata susah. Senin hingga Kamis ia harus bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe kecil tapi mewah di wilayah Semolowaru.
Riang Cipta Lintang.
Nama yang terjahit di baju kerjanya. Entah siapa pemberi nama itu. Ia juga tak tahu. Yang ia tahu hanya ia mempunyai seorang adik yang kini ditinggal di Medan. Tak berorang tua dan diasuh oleh panti asuhan dan kemudian menjadi perantau.
Jus alpokat 2, jus melon 1 ndak pake susu, kentang gorengnya 3 porsi plus sambalnya yang banyak ya…”
Riang mengangguk sambil tersenyum. Setiap hari olahraga mulut. Melayani tamu-tamu kafe yang hampir semuanya adalah mahasiswa. Orang-orang kaya bingung menghabiskan uang. Pikirnya. Bagaimana tidak? Pergolas untuk jus 15 ribu. Hanya gelas berukuran sedang. Per porsi kentang goreng 17.500. Berpasang-pasang muda mudi silih berganti mendatangi kafe tempat ia bekerja. Hampir setiap hari orang yang itu-itu saja yang ditemuinya. Meski hanya sekedar duduk-duduk dan bersendau gurau, para tamunya bisa menghabiskan waktu berjam-jam dan uang ratusan ribu.
Kehidupan yang membosankan”, anggapannya. Tak ada greget kesengsaraan. Ah sudahlah, toh bukan salah mereka dilahirkan sebagai orang kaya yang diberi rahmat Tuhan bisa mengenyam perkuliahan.
Tapi, tak kah mereka pikirkan orang-orang sepertiku? Tak kah mereka dididik untuk itu? ”
Ah sudahlah. Tiada guna. Begitu batinnya berkata di suatu waktu di Sabtu malam. Tiada guna memikirkan para mahasiswa yang kini terdidik untuk mengurus dirinya sendiri. Baginya mencari sesuap nasi itu lebih penting.
Baju kimono yang anggun. Sejarah hara-kiri yang menakjubkan. Salju putih yang amat dingin. Bunga sakura yang berguguran di musim semi. Jalan raya Osaka yang diramaikan para pejalan kaki di saat pagi. Kesunyian hidup di malam hari.
Bayangan itu tiba-tiba muncul lagi di benaknya di setiap malam perenungan Riang.
Kapankah kegilaan ini berakhir?Malam selalu berbaik hati mencipta teka-teki dengan segala misteri hitamnya langit. Ia menjadi selimutku yang hangat. Pendingin hati yang bergejolak karena ambisi. Penggelap segala ketakutanku. Dan pencipta imajiku.
“Riang… kenapa kau masih santai-santai? Lekas lah!”
Kawan Riang menghapus semua susunan bintang imajinasi di langit virtualnya.
Tepat jam 5 pagi. Ia berkeliling kampung Keputih untuk mengais barang-barang bekas di sampah-sampah. Mungkin bisa dikatakan, menjadi pemulung itu pekerjaan sambilannya di hari Minggu. Banyak yang sepertinya. Bahkan tak sedikit anak-anak yang telah berkeliaran di pagi buta menyangking sebuah karung di pundak dengan membawa sebuah tongkat pemilah sampah.
“I close the door. Like so many time so many time before. Filmed like a scene on a cutting room floor. I wanna let you walk away tonight without a word…. Baby I would tell you everytime you leave, I’m inconsolable… ”
Riang mencari sumber lagu pop Barat yang didengarnya ketika melintasi sebuah gang di perumahan para dosen universitas di daerahnya. Kepalanya bergerak ke kiri, kanan, belakang. Mencoba siapa yang meng-on-kan tape di pagi buta dengan keras. Akhirnya mata riang tertuju pada satu titik. Sebuah rumah kos mewah.
Tak ada kerjaan kah mereka?’ katanya dalam hati saat matanya menangkap bayangan beberapa orang penghuni rumah kos memutar-mutar kepalanya sambil menirukan sang penyanyi.
Sedang stress kah mereka karena tugas-tugas kuliah? Meski begitu, tak bisakah mereka mengalihkan kejenuhan mereka pada hal-hal yang setidaknya berguna untuk mereka sendiri? Tak kah mereka berpikir bahwa anak-anak kecil yang mengais sampah yang mereka buang, bahkan tak bisa melepas kepenatannya? Ah Sudahlah. Pikiran tak berguna. Hari ini uang menipis. Kontrakan perlu dibayar. Memikirkan orang yang tidak memikirkanku sama saja seperti berenag di kolam yang tak berair.
Begitulah kalimat yang tertulis di otaknya saat gelap malam menjelang di hari Minggu. Lelah. Kini ia baru menyadari bahwa ia merasakannya. Tapi apa daya, kerasnya otak untuk memikirkan cara menggapai imajinasinya tak membuahkan hasil. Hanya pada malam ia dapat melukiskan harapnya.
Aku begitu menggilai malam. Yang mengantarku melakukan wisata harapan.
Aku begitu mennggilai malam yang menunjukkan padaku bahwa dedaunan pun bisa tersungkur, terlelap…
Yang membuatku bisa melihat indah bunga kamboja merah muda yang terasing di gersangnya pelataran.
Aku begitu menggilai malam yang menjadi kanvas semua asa.
Yang menjadi selimut penghangat dan kawan berbincang dikala tiap manusia memejamkan mata ketika ia menjelang.
Aku begitu menggilai malam, yang menjadi pemancar cahaya di kegelapan duniaku. Malam yang ingin kudekap, kujaga dan kulindungi dari fajar yang mengusik ketenangannya. Malam yang menjadi tempat tumpuan kala aku keluar dari sarang yang tiap pagi hingga senja mengurungku dengan segenap resahku.
Aku begitu menggilai malam yang menjadi saksi perjalanan tiap asa yang kulukis di langitnya. Yang menjadi saksi kelelahan manusia. Yang menjadi saksi terlelapnya aku untuk selamanya……
Terima kasih malam….



By_ yraz
In a night, seeking the way to the seventh sky

OH OH OH

Diposting oleh GORESAN PERADABAN

malam ini terasa begitu dingin untuk ukuran surabaya yang amat panas. tepatnya mungkin hanya aku yang merasa dingin. otakku dingin. beginikah jika hasrat ingin menulis itu membuncah, tapi tak segera kita tuangkan dalam goresan pena??

buat choose player

Diposting oleh GORESAN PERADABAN








Silahkan di unduh mb udheeeeee

desain oon poli game

Diposting oleh GORESAN PERADABAN


SAHABAT

Diposting oleh GORESAN PERADABAN

Jadi gila rasanya....
ketika seorg kawan bertanya...kau punya brp banyak sahabat?
aku garuk2 kepala.brp banyak ya??
"sgt banyak..." aku jwab begitu.sekenanya....

"bagamn bisa sgt banyak??" dy bertanya...
dalam hati aku bergumam,,apa masalahny klo aku jawab punya banyak sahabat....
"memang,,sahabat yang kau maksud itu bgmn??"
tanyaku....sebenrnya bukan hanya sedg mngecek seberapa luas pengetahuannya ttg apa itu sahabat, tapi juga sekalian mencari referensi definisi sahabat.:D

"dy org yang mau mendengar segala keluh kesahmu....." jawabnya degn perlahan dan dgn wajah yg full ekspresi....
"dy adalah org pertama yg menghibur kesedihanmu..." puitis skali, pikirku.
dan dy melanjutkan setelah menghela nafas....ah ada2 saja...
"dy org yang datang untuk membantumu...sahabat itu org yang sagt kau percaya...
kau percaya penuh padanya..kau percayakan segala kisah dan petualangan hidupmu padanya..."

aku mengangguk2.....tanda tak paham..ha3....odokeru...:D
"sahabat itu org yg mengerti kamu...sahabat itu adlah orang dimana kau sangat nyaman menangis di pundaknya....
dy adalah satu2nya org yang mengatakan padamu "kau bisa..." saat kau merasa putus asa,
dy itu sandaran dari kelelahanmu.....dy adalah org yg kau anggap segalanya..."

hmmmmmmmmmm.............bergejolak....

kemudian,,beberapa saat kawan q terdiam...dy melihtku..aneh sekali.... gumamku dala hati,"what is he looking for in my eyes???"

1 menit, 2 menit,,mash diam...dan dasar aneh..di menit ketiga dy tertawa..terbahak2,,,tertawa lepas...dan kawanku pun bilang:
"ha3...kau pasti tak sepakat dengan semua kalimat yg baru saja aku ucapkan....di otakmu pasti sdh ada ribuan argument untuk menyerang ku..kau siap mengalahkan ku....ha3"

hahahaha.....
tak pernah sekalipun aku tampakkan raut ketidksetujuan ku saat dy bicara...dasar..
dan aku bergumam dalam hati:"dan kau adalah sahabtku,,yang bisa tahu isi pikiranku hanya dengan melihat mataku..."

tapi tak kukatakan padanya....krn kepalanya pasti meledak...ha3...

bagiku mmg bukan itu definisi sahabat...ini definisi manusia sempurna, pikirku...semua org adalah sahabat....entah mereka mau mendegr kisahku atau tidak(toh aku memng tak suka berkisah pd org lain),,entah mereka peduli atau tidak pd kita..krn persahabatan bukanlah simbiosis mutualisme....

di akhir perbincangan,,dy berkata:
"be my best friend,,,di......"


dan apa yang aku katakan pada ny???


tak ada......
krn dy hanya mengatakannya lewat mata sipitnya...he3.....



NB:
prbincangan disuatu malam di bulan oktober'07...
malam perpisahan untuk selamanya...
aku rindu kau, sahabtku....

COLD NIGHT

Diposting oleh GORESAN PERADABAN

What Must I say about you?
I always deny all what you said to me.
Eventhough u always help me to deny it all...
I dont know what must I do when you tell me that u're so jealous when I say that all people aroud are friends....
I deny your presence in my life...

what must I do?
when this longing attack my heart...
what must I say to you,when you're back to live?
its' funny..cz u'll never back to live...

I'm in full regret..
This is my first time in my whole life to say that..
What must I say to you now?
I'm like an insane, and hope that there's a miracle like in the movies...that u'll see me from the sky...
I cant understand my self tonight...
The night that u go away....
The night that I must give u the answer for the question that u ask to me through ur eyes in a night in october..
the last night u wait for me...

What must I say to you?
even I cant see the star on the sky, like I used to be...
What must I say?
I'm so mad tonight..

Tonight...
at the same date and time with the night you fly to the seventh sky...
all my crazy thought break down my principal thougt about "friends"....
so...what must I do??
even ur star doesnt give me answer.....

I really miss u
happy birthday,,the last day u're alive...






Indo version::

Aku harus bilang apa tentang mu?
Aku selalu mendebat semua perkataanmu...meski sering kali kau membantuku untuk mendebatnya...
Aku bingung, ketika kau tunjukkan kecemburuanmu kala aku sebut semua org adalah kawan.....
Aku selalu menyangkal kebredaan mu dalam hidup...

Aku harus bagaimana sekarang?
Saat rasa rindu tiba2 menyerang?
Apa yang harus aku katakan ketika kau kembali hidup?
ha3..lucu sekali..kau takkan pernah hidup...

Aku menyesal..amat...
ini pertama kalinya aku bilang menyesal....
ha3...
Aku harus bilang apa padamu sekarang?
Aku seperti org gila yang berharap keajaiban seperti di film2,agar kau melihat ku dari atas sana...
Aku seprti bukan diriku malam ini...
malam dimana kau pergi untuk selamanya...
malam dimana seharusnya aku memberi jawaban atas pertanyaan yg kau lontarkan lewat matamu di perbincangan malam di bulan oktober...
malam terakhir dimana kau harus menunggu....

Apa yang harus kukatakan padamu malam ini?
Aku bahkan tak bisa melihat bintang di langit surabaya seperti dulu..
Apa yang harus kukatakan?
Aku jadi gila malam ini.

Malam ini..
di tanggal dan waktu yang sama dengan Malam dimana kau terbang ke langit ke tujuh....
semua pikiran gilaku merobohkan seluruh argumentq tentang sahabat yang ingin q pertentangkan dengan mu...
Bahkan bintangmu tak memberi ku jawaban

Aku rindu..
Aku sangat rindu...
sepertinya semua keangkuhan talh kukorbankan tuk mengucapkan "aku rindu"...


happy birthday......the last day u're alive......



NB:
malam dingin
17 mei.....